Skrinning fitokimia ekstrak daun kelor kombinasi sari bunga mawar

Main Article Content

Nisa Rahma Sari
Rahmiati Rahmiati

Abstract

Indonesia memiliki banyak bahan alami seperti tumbuhan yang mengandung senyawa antioksidan yang mampu meningkatkan kualitas kesehatan dan membantu merawat kulit. Banyak berbagai bahan alam asli Indonesia banyak yang mengandung antioksidan dengan bebagai bahan aktifnya seperti vitamin C, flavonoid, tanin dan saponin. Salah satunya daun kelor dan sari bunga mawar yang memiliki kandungan vitamin c, flavonoid, saponin dan tanin yang terbukti efektif sebagai antibakteri jerawat terhadap P.acne. Tujuan: untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat di dalam ekstrak daun kelor kombinasi sari bunga mawar dengan tiga perbandingan yaitu F1 (ekstrak daun kelor 0,40 : ekstrak sari bunga mawar 0,40), F2 (ekstrak daun kelor 0,80 : ekstrak sari bunga mawar 0,40), dan F3 (ekstrak daun kelor 1,4 : ekstrak sari bunga mawar 0,40). Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan memeriksa kandungan senyawa pada ekstrak daun kelor kombinasi sari bunga mawar. Hasil: Berdasarkan hasil pemeriksaan skrinning fitokimia didapatkan hasil bahwa F1, F2 dan F3 pada ekstrak daun kelor kombinasi sari bunga mawar positif mengandung vitamin c, flavonoid, tanin dan saponin.

Article Details

How to Cite
Sari, N. R., & Rahmiati, R. (2023). Skrinning fitokimia ekstrak daun kelor kombinasi sari bunga mawar. FLORONA : Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(2), 79–86. https://doi.org/10.55904/florona.v2i2.713
Section
Articles

References

Adhayanti, E., & Darsini, N. L. A. N. N. (2022). Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Dan Minyak Atsiri Serai Wangi (Cymbopogon Nardus L. Rendle). Metamorfosa: Journal Of Biological Sciences, 9(1), 101.

Astuti, J., Rudiyansyah, & Gusrizal. (2013). Uji Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Tumbuhan Paku Uban (Nephroplepis Biserrata (Sw) Schhott). Jurnal Kimia Khatulistiwa, 2(2), 118–122.

Bella, S. (2016). Pengaruh Penggunaan Masker Bunga Mawar (Rosa Sp) Terhadap Pengurangan Jerawat.

Fahey, J. W. (2005). Microbiological Monitoring Of Laboratory Mice. Trees For Life Journal, 157–164.

Firdausi, Z., & Dwiyanti, S. (2018). Perbandingan Proporsi Lidah Buaya Dan Bunga Mawar Terhadap Hasil Jadi Masker Kertas (Sheet Mask). E-Journal, 7(3), 95–101.

Illing, I., Safitri, W., & Erfiana. (2017). Uji Fitokimia Ekstrak Buah Dengen. Jurnal Dinamika, 8(1), 66–84.

Indonesia, D. K. R. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktoral Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan.

Jaedun, A. (2011). Metodologi Penelitian Eksperimen. Puslit Dikdasmen, Lemlit Uny, 0–12.

Kurniasih. (2013). Khasiat Dan Manfaat Daun Kelor Untuk Penyembuhan Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Meigaria, K. M., Mudianta, I. W., & Martiningsih, N. W. (2016). Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Aseton Daun Kelor (Moringa Oleifera), 10(2), 1–11.

Nasution, S. R., Rahmiati, & Rosalina, L. (2018). Pengaruh Penggunaan Masker Gambir Terhadap Perawatan Kulit Wajah Berjerawat. Journal Of Home Economics And Tourism, 14(1).

Pratama, A. R. (2023). Penetapan Kadar Vitamin C Pada Ekstrak Biji, Kulit Dan Daging Buah Rotan (Calamus Sp) Dengan Mengunakan Spektrofotometri Uv-Vis. Universitas Perintis Indonesia.

Putra, I. W. D. P., Dharmayudha, A. A. G. O., & Sudimartini, L. M. (2016). Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera L) Di Bali. Indonesia Medicus Veterinus, 5(5), 464–473.

Simaremare, E. S. (2014). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Gatal (Laportea Decumana (Roxb.) Wedd). Pharmacy, 11(01), 98–107.

Wahyuningsih, E. S., Sumaryono, W., & Chaidir. (2021). Aktivitas Kombinasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera L) Dan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Sebagai Antijerawat Penyebab Jerawat. Journal Of Pharmacopolium, 4(3), 123–129.

Werdhasari, A. (2014). Peran Antioksidan Bagi Kesehatan. Jurnal Biomedik Medisiana Indonesia, 3(2), 59–68.