Pengaruh penambahan serat bambu apus (gigantochloa apus) sebagai bahan penguat resin komposit (Penelitian ditinjau berdasarkan kekuatan fleksural splinting periodontal)

Main Article Content

Andi Supriatna
Herryawan Herryawan
Muhammad Aksa Adriansyah

Abstract

Kegoyangan gigi merupakan penyakit pada jaringan periodontal yang dapat mempengaruhi fungsi, estetik dan kenyamanan pada pasien. Hal tersebut dapat diatasi dengan berbagai perawatan salah satunya penggunaan splinting periodontal, suatu jenis perawatan untuk menstabilkan atau mengencangkan gigi- gigi yang goyang akibat penyakit periodontal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bambu apus terhadap kekuatan fleksural splinting periodontal. Penelitian ini merupakan Penelitian eksperimental analitik dengan menggunakan metode true experimental dengan post test only control design. Objek penelitian ini adalah sampel resin komposit flowable dengan jumlah 9 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok. Hasil uji One Way Anova menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) antara kekuatan resin komposit yang ditambah bahan penguat serat bambu apus dan resin komposit tanpa tambahan serat bambu apus. Uji Kruskal-Wallis menunjukan terdapat pengaruh bermakna (p<0,05) antara kelompok resin komposit tanpa tambahan serat, ditambah serat 1 helai, dan ditambah serat 2 helai. Terdapat pengaruh penambahan bahan penguat serat bambu apus terhadap kekuatan fleksural splinting periodontal resin komposit, dengan kekuatan fleksural paling tinggi dihasilkan pada penambahan 2 helai serat bambu apus.

Article Details

Section

Articles

How to Cite

Pengaruh penambahan serat bambu apus (gigantochloa apus) sebagai bahan penguat resin komposit (Penelitian ditinjau berdasarkan kekuatan fleksural splinting periodontal). (2025). Co-Creation : Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen Akuntansi Dan Bisnis, 4(1), 10-14. https://doi.org/10.55904/cocreation.v4i1.1525

References

Bonsor, S. J., & Pearson, G. (2012). A clinical guide to applied dental materials. Elsevier Health Sciences.

Fadlurahman, T., Martana, B., Cholis, N., & Studi Teknik Mesin, P. (2022). Analisis kekuatan tarik komposit serat bambu apus dengan matriks epoksi variasi fraksi volume untuk material peredam suara ringan. Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi Dan Industri, 238–243.

Hermawan, D. W., Masturi, M., & Yulianti, I. (2015). Ketahanan Tekan Komposit Dari Resin Epoksi Berpenguat Serat Bambu. Jurnal Fisika, 5(1). https://doi.org/10.15294/jf.v5i1.7369

Illya, G., & Bali, I. (2021). Studi perbandingan sifat mekanik serat bambu. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 5(2), 383–390.

Irfani, F. W., & Ningsih, T. H. (2019). Pengaruh fraksi volume terhadap kekuatan bending. Universitas Negeri Surabaya, 7(1), 123–128.

Nayak, L., & Mishra, S. P. (2016). Prospect of bamboo as a renewable textile fiber, historical overview, labeling, controversies and regulation. Fashion and Textiles, 3(1), 2. https://doi.org/10.1186/s40691-015-0054-5

Newman, M. G., Takei, H., Klokkevold, P. R., & Carranza, F. A. (2011). Carranza’s Clinical Periodontology. Elsevier Health Sciences.

Simbolon, S. (2022). Sintesis Papan Komposit Serat Bambu Apus dan Serbuk Kayu Jati dengan Metode Hot Press untuk Aplikasi Door Trim Mobil. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia, 6(2), 97–103. https://doi.org/10.32493/jitk.v6i2.21084

Strassler, H. E., & Serio, C. L. (2007). Esthetic Considerations when Splinting with Fiber-Reinforced Composites. Dental Clinics of North America, 51(2), 507–524. https://doi.org/10.1016/j.cden.2006.12.004

Sya’roni, M. E. H., & Ningsih, T. H. (2021). Pengaruh Fraksi Volume Komposit Bambu Terhadap Kekuatan Tekan Dengan Metode Hand Lay-up dan Vacuum Bag. Jurnal Teknik Mesin Unesa , 9(3), 69–74.

Umar, M. (2022). Potensi dan Pemanfaatan Bambu Apus (Gigantochloa apus) Ditinjau dari Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya di Desa Kondongia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna: Potensi dan Pemanfaatan Bambu Apus (Gigantochloa apus) Ditinjau dari Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya di Desa Kondongia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Aksara Kawanua: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(1).

Widyapramana, W., Widjijono, W., & Sunarintyas, S. (2013). Pengaruh kombinasi posisi fiber terhadap kekuatan fleksural dan ketangguhan retak fiber reinforced composite polyethylene. Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 2(2), 1–8. https://doi.org/10.18196/di.v2i2.569

Zhang, M., & Matinlinna, J. P. (2012). E-Glass Fiber Reinforced Composites in Dental Applications. Silicon, 4(1), 73–78. https://doi.org/10.1007/s12633-011-9075-x