Analisa sensitivitas pada aspek teknologi dan informasi dalam rangka pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan di Desa Asam asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut
Main Article Content
Abstract
Hutan Mangrove di Indonesia sudah banyak dikonversi menjadi kolam ikan atau tambak tidak terkecuali di Kalimantan Selatan. Kabupaten Tanah Laut merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki kawasan hutan mangrove. Salah satu desa yang memiliki potensi hutan mangrove adalah Desa Asam Asam Kecamatan Jorong. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa sensitivitas dalam rangka keberlanjutan pengelolaan hutan mangrove pada aspek Teknologi dan Informasi di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Selain itu menggunakan desain longitudinal karena sifatnya berkelanjutan dalam kurun waktu yang relatif panjang. Selain itu mengikuti proses interaktif ragam variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat sensitivitas yang terbesar adalah Teknologi Budidaya Perikanan dengan nilai 5,19 dan yang terendah adalah Sarana Listrik dengan nilai 0,15. Untuk mengukur Tingkat sensitifitas dilakukan Analisa leverage dengan menggunakan 9 (sembilan) atribut. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan menunjukan “Teknologi Budidaya Perikanan” adalah faktor sensitif terbesar dalam menjaga keberlanjutan hutan mangrove di lokasi penelitian. “Teknologi Budidaya Perikanan” menjadi tertinggi karena didasarkan pada akar masalah dari pengalihfungsian mangrove lebih kepada aktivitas budidaya perikanan. Kegiatan budidaya perikanan akan mengurangi dari tutupan mangrove di lokasi penelitian. Untuk itu harus ada upaya penyadaran akan pentingnya konservasi tutupan mangrove untuk keberlanjutan kebermamfaatan bagi masyarakat sekitar.