Penerapan koordinasi simpang bersinyal pada kawasan Jl. Kalimantan – Jl. Belitung – Jl. Bali – Jl. Sumbawa di Kota Bandung
Main Article Content
Abstract
Perkembangan lalu lintas di perkotaan menyebabkan permasalahan pada jaringan jalan. Permasalahan pada area simpang dapat diminimalisir dengan berbagai upaya pengoptimalan. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan kondisi simpang maupun jaringan jalan sehingga memiliki tingkat pelayanan yang lebih baik. Ruas Jl. Belitung di Kota Bandung memiliki area simpang yang saling berdekatan dengan kondisi kurang maksimal. Proses pengoptimalan kinerja simpang & jaringan jalan dilakukan dengan manajemen lalu lintas koordinasi simpang bersinyal, dimana metode yang digunakan untuk proses analisis yaitu dengan bantuan aplikasi vissim. Penyelesaiaan permasalahan yang terjadi dilakukan dengan melakukan perubahan dan penyesuaian fase serta waktu siklus kedua simpang bersinyal secara terkoordinasi. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat kenaikan tingkat pelayanan pada simpang Jl. Belitung – Jl. Kalimantan sebesar 61,1% dan Jl. Belitung – Jl. Sumbawa sebesar 5,7% serta peningkatan terhadap kinerja jaringan jalan sebesar 25,32%, dimana nilai tingkat pelayanan berdasarkan angka kecepatan rata-rata kendaraan.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Azhar, D. A. (2021). Mikrosimulasi Penerapan Simpang Bersinyal Terkoordinasi Menggunakan Sofware Vissim di Kabupaten Boyolali. Tidak diterbitkan Tegal: Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan.
Board, T. R. (1985). Highway Capacity Manual. Washington DC: National Research Council. Darat, D. J. (2012). Pedoman Teknis Rekayasa Keselamatan Jalan. Jakarta.
Hobbs, F. S. (1995). Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2015). PM No. 96 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta: Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia. (1993). "Peraturan Pemerintah" Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan No.43 Tahun 1993.
Juan Nicholas Aldo, B. Y. (2021). Analisis Simpang Bersinyal Pasar PON Menggunakan Program Simulasi PTV VISSIM. Jurnal Matriks Teknik Sipil, 114 - 120.
Marga, D. J. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Morlok, E. K. (1985). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga. Oglesby C.H, d. H. (1993). Teknik Jalan Raya. Jakarta: Erlangga.
Prasetyanto, D. (2019). Rekayasa Lalu lintas dan Keselamatan Jalan. Bandung: Institut Teknologi Nasional.
Prima J. Romadhona, T. N. (2019). Aplikasi Pemodelan Lalu Lintas PTV Vissim 9.0
(Modelling Basic UsingMicroscopic Traffic Flow Simulation). Yogyakarta.
Roess, S. (1990). Traffic Engineering. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Zainuri, A. (2017). Koordinasi Sinyal Antar Simpang BPK dan Simpang Badran. Tidak diterbitkan Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Putri, Nurjannah Haryanti, dan Irawan, Muhammad Zudhy. (2015). Mikrosimulasi Mixed Traffic pada Simpang Bersinyal dengan Perangkat Lunak VISSIM (Studi Kasus Simpang Tugu, Yogyakarta). The 18th FSTPT International Symposium. Unila, Bandar Lampung, 28 August 2015.
Aryandi, Rama Dwi, dan Munawar, Ahmad. (2014). Penggunaan Software VISSIM Untuk Analisis Simpang Bersinyal (Studi Kasus Simpang Mirota Kampus Terban Yogyakarta).
Munawar, A. (2004). Manajemen Lalulintas Perkotaan. Beta Offset: Yogyakarta.