Pendidikan jiwa kepemimpinan di sekolah

Main Article Content

Sukatin Sukatin
Cindy Oktafia
Riza Purnama Sari
Aas Ariska
Siti Dwi Yusniar

Abstract

Sikap setiap orang sama dalam perkembangannya, tetapi berbeda dalam pembentukannya. Pada dasarnya, pembentukan sikap tidak terjadi dengan sembarangan. Pembentukannya senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan berkenaan dengan objek tertentu. Interaksi sosial di dalam kelompok maupun di luar kelompok bisa mengubah sikap atau membentuk sikap yang baru. Kualitas kepemimpinan tentu saja tidak datang begitu saja. Ia harus dibangun melalui proses yang panjang Pengembangan sikap kepemimpinan idealnya dilakukan sejak dini. Yakni sejak masa anak-anak. Dan di sinilah peran Ustadzah dan orang tua. Peran Ustadzah ketika berada di suatu lembaga, lembaga formal maupun non formal. Sedangkan peran orang tua ketika berada di rumah. Pemimpin merupakan hal yang esensial dalam tatanan hidup. Baik dalam lingkup terkecil (diri sendiri) hingga lingkup besar (negara). Pemimpin ibarat sebuah kepala yang menjadi organ vital dari seluruh anggota tubuh. Sebuah perkataan yang sering diungkapkan “Akal sehat ada pada tubuh yang sehat” artinya apabila akal terganggu, maka semua aktivitas anggota tubuh yang lain akan terganggu. Itulah posisi pemimpin ibarat organ vital (kepala) di tubuh manusia.

Article Details

How to Cite
Sukatin, S., Oktafia, C. ., Sari, R. P. ., Ariska, A. ., & Yusniar, S. D. . (2022). Pendidikan jiwa kepemimpinan di sekolah. Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 1(7), 517–522. https://doi.org/10.55904/nautical.v1i7.403
Section
Articles