Peran pustakawan Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu dalam meningkatkan literasi informasi masyarakat

Main Article Content

Dinda Tri Hamidah
Tine Silvana R
Elnovani Lusiana

Abstract

Kemampuan literasi saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum untuk mewujudkan masyarakat yang literat. Hal ini dapat meningkatkan tingkat budaya literasi di indonesia, khususnya pada masyarakat Indramayu yang tergolong masih rendah. Permasalahan tersebut harus diperhatikan oleh pustakawan seorang yang berprofesi, sebagai seorang pengelola informasi. Ketika budaya literasi terus meningkat, maka bangsa ini akan semakin maju. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pustakawan pustakawan Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu dalam meningkatkan literasi informasi masyarakat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data yang berhasil dikumpulkan lalu dianalisis sesuai dengan penelitian deskriptif. Adapun hasil penelitian ini yaitu Perpustakaan memiliki peran yang sangat penting, dalam menciptakan masyarakat yang melek akan suatu informasi dan peran itu dilaksanakan oleh pustakawan. Pustakawan sendiri memiliki kontribusi yang sangat besar, untuk membentuk masyarakat yang melek akan informasi yang berpikir kritis dan menjadi pembelajar seumur hidupnya.

Article Details

How to Cite
Hamidah, D. T. ., Silvana R, T. ., & Lusiana, E. . (2022). Peran pustakawan Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu dalam meningkatkan literasi informasi masyarakat. Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 1(8), 497–504. https://doi.org/10.55904/nautical.v1i8.412
Section
Articles

References

Adam. (2009). “Literasi Informasi.” Universitas Muhammadiyah. 2009.

http://perpus.umy.ac.id/2009/2/19/lietraasi=informasi/.

Association, American Library. 2006. “Information Literacy.” American Library Association. https://www.ala.org.

Bodnar, G. H. dan W. S. Hopwood. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Buckland, Michael K. 1991. “Information as Thing.” Journal Of The American Society for Information

Science 42 (5): 351–60.

Bundy, A. (2001). “For a Clever Country: information literacy diffusion in the 21st century.” Universitas Australia Selatan. 2001. https://www.library.unisa.edu.au/.

Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Teori dan Aplikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nawawi. (1998). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nurochman, Arif. (n.d). “Telaah Sosial Kontemporer Masyarakat Informasi : Perspektif Perpustakaan

Perguruan Tinggi.” Media Pustakawan 23 (2): 33–38.

Patilima, Hamid. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta.

Permatasari, Ane. (2015). “Membangun Kualitas Bangsa dengan Budaya Literasi.” Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB, 146–56.

Suherman. (2010). Bacalah. Bandung: MQS Publishing.

Sulistyo-Basuki. 2014. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Supriyanto. (2006). Meningkatkan Eksistensi IPI dalam Pengembangan Profesionalisme Pustakawan.

Jakarta: Sagung Seto.

Wardah, Mutia Watul. (2016). “Pemanfaatan facebook dalam Promosi UPT Perpustakaan Universitas Syiah Kuala.” Jurnal Media Pustakawan. 23 (2): 39-46.

Wicaksono, Arief. (2015). “Perilaku Informasi Masyarakat Melalui Pendekatan Literasi Informasi : Studi Kasus Pustakawan.” Media Pustakawan 22 (4): 32–37.