Pembinaan Kepala Sekolah untuk meningkatkan kompetensi literasi digital melalui pelatihan Aplikasi Cloud
Main Article Content
Abstract
Kepala sekolah adalah orang yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola sekolah, menghimpun, memanfaatkan, dan menggerakkan seluruh potensi sekolah secara optimal untuk mencapai tujuan nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menjelaskan dam menganalisis kepemimpinan kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi digital guru PAI melalui pelatihan aplikasi cloud. Landasan filosofis menggunakan pendekatan konstruktivisme, Adapun data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara dan beberapa dokumen yang terkait dan subjek penelitian adalah 6 orang guru PAI. Hasil kajian artikel ilmiah menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki peran penting dalam mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan semua sumber daya yang ada untuk meningkatkan kompetensi literasi digital guru PAI diera digital. Kemampuan literasi digital guru PAI masih dasar sehingga untuk beberapa hal, peserta didik masih lebih unggul dalam mengoperasikan gawai dan pengawasan orangtua diperlukan selama pembelajaran daring.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Abuddin, N. (2014). Metodologi studi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Abdus Syakur. (2016). Revitalisasi teknologi pendidikan Islam. Tadrîs, 11(2), 45-58.
Akhmad Syahri. (2018). Spirit Islam dalam teknologi pendidikan di era revolusi industri 4.0. Attarbiyah, 28(1), 32-41.
Alfatih, H., & Marco, R. (2015). Analisis pengembangan dan perancangan sistem informasi akademik smart berbasis cloud computing pada sekolah menengah umum negeri (SMUN) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Telematika, 12(2), 123-135.
Ali, K., Bakar, A., & Kemdikbud, E. (2015). Pengembangan model dan arsitektur pengajaran online menggunakan teknologi komputasi awan. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 17(1), 45-57.
Redho Syam, A. (2019). Guru dan pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam di era revolusi industri 4.0. Tadris, 14(2), 67-80.
Yunianto, A. R. (2015). Implementasi e-learning berbasis kelase sebagai sumber belajar (Studi kasus siswa kelas X jurusan multimedia di SMK Bagimu Negeriku Semarang). (Skripsi, Program Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang).
Brown-Martin, G. (2017). Education and the fourth industrial revolution. Report for Groupe Media TFO. Retrieved from https://www.groupemediatfo.org/wp-content/uploads/2017/12/FINAL. Accessed April 30, 2019.
Dukhanov, A., Karpova, M., & Bochenina, K. (2014). Design virtual learning labs for courses in computational science with use of cloud computing technologies. Procedia Computer Science, 12(2), 112-119.
Saputro, F. A. (2019). Mendikbud ungkap cara hadapi revolusi 4.0 di pendidikan. Retrieved from https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/05/02/p8388c430-mendikbud-ungkap-carahadapi-revolusi-40-di-pendidikan. Accessed February 27, 2019.
Harjono, S. H. (2018). Prospek dan implikasi dalam pembelajaran bahasa. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 8(1), 10-15.
Harto, K. (2018). Tantangan dosen PTKI di era industri 4.0. Tatsqif, 16(1), 45-56. http://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tatsqif
Kasali, R. (2017). Disruption: Tidak ada yang tak bisa diubah sebelum dihadapi. Motivasi saja tidak cukup. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2019). Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah (KKM No. 183 Tahun 2019).
Shahreza, M. (2017). Komunikator politik berdasarkan teori generasi. Jurnal Komunikasi dan Politik, 1(1), 75-83.
Muhaimin. (2013). Paradigma pendidikan Islam: Upaya mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Samani, M., & Hariyanto. (2013). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Ratuliu, M. (2018). Digital parentink. Jakarta Selatan: Penerbit Noura.
Nasrullah, R. (2017). Materi pendukung literasi digital. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. (2012). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Mell, P., & Grance, T. (2012). The NIST definition of cloud computing. Gaithersburg: National Institute of Standards and Technology.
Ramayulis. (2008). Metodologi pendidikan agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Rosidin. (2016). Problematika pendidikan Islam perspektif maqasid shari’ah. Maraji’: Jurnal Studi Keislaman, 3(1), 45-56.
Said, A., & Budimanjaya, A. (2015). Strategi mengajar multiple intelligences. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sari, D. D. (2020). Mendidik generasi Alpha dalam membangun sikap mandiri, sosial, dan tanggung jawab. (Unpublished Tesis, IAIN Bengkulu).
Sauri, S., & Fatkhullah, F. K. (2021). Manajemen kepemimpinan pendidikan: Berbasis teologis, filosofis, psikologis dan sosiologis. Jakarta: Rumah Literasi.
Sawardi. (2019). Islamic edupreneurship menuju schoolpreneurship 21th century. Depok: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Depok.
Suwardana, H. (2017). Revolusi industri 4.0 berbasis revolusi mental. JATI UNIK, 1(2), 123-135.
Drajat, Z., et al. (2012). Ilmu pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Tamtomo, A. B. (2020). Rangking PTN dan PTS terbaik. Apa kriteria yang digunakan oleh Webometrics? Retrieved from https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/03/072000765/ranking-ptn-dan-pts-terbaik-apa-kriteria-yang-digunakan-webometrics-. Accessed January 14, 2021.
Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pasal 10 ayat 1.
Carretero, S., Vuorikari, R., & Punie, Y. (2017). DigComp 2.1: The digital competence framework for citizens with eight proficiency levels and examples of use. Joint Research Centre, European Commission.