Nilai-nilai pendidikan islam dalam tradisi pawai obor 1 muharram
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini berawal dari adanya permasalahan yaitu, masyarakat sudah mulai melupakan tradisi kearifkan seni budaya nusantara aset budaya indonesia yang berharga merupakan peninggalan dari nenek moyang yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Tetapi keberadaannya kini, semakin terabaikan bahkan terancam hilang akibat pengaruh globalisasi budaya asing. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1. Sejarah tradisi pawai obor 1 Muharram; 2. Nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi pawai obor 1 Muharra; 3. faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan tradisi pawai obor 1 Muharram. Jenis penelitian ini kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan yaitu menyelidiki mendalam dimana melakukan suatu prosedur penelitian lapangan yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang, perilaku yang dapat diamati dan fenomena yang muncul. Teknik pengumpulan data dengan, observasi, wawancara dan dokumentasi kepada subjek penelitian, yaitu kepala lurah, tokoh agama, tokoh lembaga sosial budaya, kepemudaan masjid, remaja masjid. Hasil penelitian; 1. Sejarah tradisi pawai obor 1 Muharam, sejak tahun 1940 tradisi pawai obor sudah ada hingga pada zaman sekarang ini. tradisi pawai obor merupakan salah satu kekayaan adat istiadat yang sudah menjadi kebiasaan berpuluh tahun yang sudah dilaksanakan dalam kegaiatan Islam meyambut tahun baru Islam 1 Muharram. 2. Nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi pawai obor 1 Muharram; Aspek aqidah, Aspek ibadah, Aspek akhlak, Aspek sosial. Faktor-faktor pendukung yaitu komitmen yang kuat dari pemerintah kelurahan untuk meningkatkan pengembangan kebudayaan nusantara berwawasan lingkungan Islami terlihat dari visi dan misinya, dari sini bisa disimpulkan bahwa kebudayaan termasuk salah satu sektor yang ingin diunggulkan oleh pemerintah kelurahan dalam meningkatkan nilai-nilai kebudayaan, daya tangkap masyarakat yang positif terhadap pengembangan nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi pawai obor 1 Muharram. Sementara faktor penghambat diantaranya sikap tertutup terhadap perubahan, tingkat pendidikan yang rendah pada masyarakat, tidak adanya kesadaran masyarakat akan indahnya berbagai macam kebudayaan Indonesia, mengganggap bahwa kebudayaan indonesia merupakan kebudayaan kuno yang sudah ketinggalan zaman.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Abuddin Nata. (2003). Pendidikan Spiritual dalam Tradisi Keislaman, Bandung: Angkasa. Ahmad Tafsir. (2016). Filsafat Pendidikan Islami, Bandung: Rosda.
Ahmadi Rulam. (2005). Memahami Metode Penelitian kualitatif. Malang : Universitas Negeri Malang Al-Ghazali, Muhammad. (1993). Akhlak Seorang Muslim, Penerjemah. M. Rifa‘I. Wicaksana.
Ali, Moh Daud. (2008). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali.
Al-Qur’an dan terjemahannya. (1998). Depertemen Agama RI, Semarang: Asy Syifa. Aminudin. (2013). Menjaga Lingkungan Hidup Dengan Kearifan Lokal. Titian Ilmu.Bandung
Andito. (1998). Atas Nama Agama, Wacana Agama Dalam Dialog Bebas Konflik, Pustaka Hidayah
Arifin, H.M. (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Ayat, Rohaedi. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya. Badri Yatim. (2006). Sejarah Peradaban Islam, Raja Grafindo Persada: Jakarta
Bungin, Burhan. (2011). Penelitian Kualitatif, Jakarta : Pranada Media Group Darajat, Zakiyah. (1978). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Departemen pendidikan dan kebudayaan. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta : Balai Pustaka.
Elizabet K. Nottingham. (1985). Agama dan Masyarakat, Jakarta, CV. Rajawali Press. Endang Syaifudin Anshari. (1972). Ilmu, Filsafat dan Agama, Bina Ilmu, Surabaya.
Fadillah Ulfa. Ismail Jalili, (2012). Amalan-Amalan Bulan Hijriyah, Yogyakarta: Pustaka Marwa. Gazalba, Sidi. (1968). Pengantar kebudayaan Sebagai Ilmu. Cet. III; Jakarta: Pustaka Antara.
Geertz, Clifford. (1992). Kebudayaan dan Agama, Kanisius: Yogyakarta
Geertz, Clifford. (1992). Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Geertz, Clifford. (1992). Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
H. Nana Rukmana D. W, (2002). Masjid dan Dakwah, Jakarta : Al-Mawardi Prima Hlm. 41. Haidar Putra Daulay. (2009). Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
Jakarta
Jalaludin. (2007). Pendidikan Agama Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada. Koentraningrat. (2004). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Moh Haitami Salim, dkk. (2012). Studi Ilmu Pendidikan Islam, Jogjakarta: ArRuzz Media. Muhammad Alim. (2011). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Cet. Ke-2 Muhammad Daud Ali. (1998). Pendidikan Agama Islam. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada Cet. Ke-1 Nashir bin ‘Abdurrahman bin Muhammad al-Juda’i. (2005). Memburu Berkah Sepanjang Masa di
Seluruh Dunia Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
Qamarulhadi, S. (1986). Membangun Insan Seutuhnya. Bandung : PT. Al Ma‘rifat.
Rafael Raga Marain. (2000). Manusia dan Kebudayaan dalam Persfektif Ilmu Budaya Dasar, PT. Rineka Cipta Jakarta.
Ramayulis. (2013). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Rosidi, Ajip. (2011). Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama. Sedyawati, Edy. (2006). Budaya Indonesia, Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Soerjanto Poespowardoyo, 1986, Pengertian Local Genius dan Relevansinya Dalam Modernisasi,
“Kepribadian Budaya Bangsa (local genius)”, Pustaka Jaya: Sri Minarti. (2013). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Sudiyono. (2009). Ilmu Pendidikan Islam Jilid 1 Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Supriyanto Abdullah. (1997). Peran dan Pungsi Masjid, Yogyakarta : Cahaya Hikmah. Hlm. 10. Sutrisno. (2008). Pendidikan Islam yang Menghidupkan. Yogyakarta: Kota Kembang Suwarno,dkk. (2008). Ilmu Social Budaya Dasar.Surakarta: BP/FKIP UMS
Syamsiyatun. (2013). Filsafat, Etika, Dan Kearifan Lokal. Globethics. Geneva
Tafsir, Ahmad. (2000). Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam, Bandung Remaja Rosdakarya Widyastini. (2004). Nilai-nilai Islam dalam Kebudayaan, Yogyakarta : Jurnal Filsafat, 2004, Vol. II. Ya‘qub, Hamzah. (1993). Etika Islam Pengantar Pembinaan Akhlakkul karimah Bandung:
Diponegoro.
Yulianti Zakiyah, Qiqi. (2012). Pendidikan Nilai. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cet. Ke-1