Perbandingan efektifitas pijatan sakus lakrimal dengan kombinasi sakus dan duktus lakrimal pada dakriostenosis kongenital
Main Article Content
Abstract
Dacryostenosis congenital adalah penyakit yang umum terjadi pada bayi baru lahir dengan angka kejadian sekitar 1-6% dari seluruh bayi bari lahir dan pada fase selanjutnya akan menyebabkan infeksi. Pijatan pada sakus lakrimal merupakan pilihan terapi sederhana dan dilaporkan cukup efektif. Modifikasi teknik pijatan menjadi tujuan peneltian ini, yaitu membandingkan efektifitas teknik pijatan kombinasi pada sakus dan ductus nasolakrimal dengan teknik pijatan pada sakus nasolacrimal. Jumlah sampel penelitian 55 bayi dengan rentang usia 1-10 bulan dan didiagnosa dacryostenosis congenital, sembuh dengan 2 teknik pijatan yang dibandingkan dalam waktu sekitar 12 minggu. Hasil perhitungan statistik efektifitas teknik pijatan saccus lakrimal dibandingkan dengan teknik pijatan kombinasi sakus dan duktus lakrimal tidak memiliki perbedaan yang bermakna p = 0,95 (p>0,05). Namun demikian untuk teknik pijatan kombinasi secara klinis lebih cepat dalam resolusi spontan yaitu dimulai minggu ke 3. Teknik pijatan pada sakus nasolakirmal dan teknik pijatan kombinasi pada sakus dan ductus merupakan pilihan pertama dan sederhana untuk penanganan awal Dacryostenosis Congenital.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Alzweimel F, Aleassa M, A. A. et al. Congenital nasolacrimal duct obstruction conservative treatment in infants using different techniques of nasolacrimal duct massage. Rawal Med. J. 40, (2015).
Bonilla-musoles, F., Jimenez, L. C. & Castillo, J. C. Congenital Dacryocystocele : A Rare and Benign Nasolacrimal Duct Cyst Condition. 6, 233–236 (2012).
Durrani, J. Crigler Massage for Congenital Blockade of Nasolacrimal Duct. J. Coll. Physicians Surg.
Pakistan 27, 145–148 (2017).
Galindo, Ferreiro A., Palencia, Ercilla T., F. L. et al. A Survey of Management of Congenital Nasolacrimal Duct Obstruction by Pediatric Primary Health Care Providers in Spain. Eur. J. Ophthalmol. 27, 502–505 (2017).
Goldich, Y. et al. Balloon catheter dilatation versus probing as primary treatment for congenital dacryostenosis. 2011–2014 (2011). doi:10.1136/bjo.2010.183301
Kapadia, M. K., Freitag, S. K. & Woog, J. J. Evaluation and Management of Congenital Nasolacrimal Duct Obstruction. 39, 959–977 (2006).
Karti, O. & Karahan, E. The natural process of congenital nasolacrimal duct obstruction and effect of lacrimal sac massage. Int. Ophthalmol. 5–9 (2016). doi:10.1007/s10792-016-0208-5
Kumar, J., Singh, V. P. & Chaubey, P. Comparision of Effect of Lacrimal Sac Massage And Lacrimal Sac Massgae with Topical Antibiotic in Congenital Nasolacrimal Duct Obstruction. 16, 48–50 (2017).
Olitsky, S. E. Update on congenital nasolacrimal duct obstruction Olitsky S.E.. Int. Ophthalmol. Clin.
, 1–7 (2014).
Petersen D, Chandler D, R. M. et al. Resolution of Congenital Nasolacrimal Duct Obstruction With Nonsurgical Management. Arch. Ophthalmol. 130, (2012).
Pradono, J., Sampurno, O. D., Halim, F. X. S., Widowati, L., Imanningsih, N., Handayani, S., ... & Setyawati, V. (2019). Bunga Rampai Uji Klinik.
Pratt, L., Arnold, R. W. & Jack, J. Frequent ROP Associated with Hypoxic Protocol. J. Pediatr.
Ophthalmol. Strabismus 46, 253 (2009).
Shrestha, J. B. Original Research Article. 2014–2017 (2016).
Soebagjo, H. D. (2020). Penyakit sistem lakrimal. Airlangga University Press.
Vagge, Aldo, Lorenzo Ferro Desideri, Paolo Nucci, Massimiliano Serafino, Giuseppe Giannaccare, Andrea Lembo, and Carlo Enrico Traverso. 2018. "Congenital Nasolacrimal Duct Obstruction (CNLDO): A Review" Diseases 6, no. 4: 96. https://doi.org/10.3390/diseases6040096
Yasuhiro Takahashi, Hirohiko Kakizaki, W. O. C. and D. S. Management of congenital nasolacrimal duct obstruction - Takahashi - 2010 - Acta Ophthalmologica - W. 88: 506–513 (2010). doi:10.1111/j.1755-3768.2009.01592.x