Dumbeg Sebagai Simbol Kearifan Lokal Masyarakat Desa Genjahan Kecamatan Jiken Kabupaten Blora

Main Article Content

Arfan Bita Anggara
Emy Wuryani
Tri Widiarto

Abstract

Sekarang ini banyak masyarakat yang lebih memilih mengkonsumsi jajanan modern, seperti: kue balok, cupcake, donat modern, dll. dan mulai melupakan jajanan tradisional salah satunya yaitu jajanan dumbeg. Hal ini karena jajanan tradisional tersebut sudah jarang dibuat setiap hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai Dumbeg sebagai simbol kearifan lokal masayarakat Desa genjahan Kecamatan jiken Kabupaten Blora serta faktor-faktor yang penyebab sulitnya menemukan dumbeg. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. bahwa faktor-faktor penyebab dumbeg tidak lagi banyak ditemukan adalah faktor tradisi yang berbeda di setiap daerah, karena makanan tersebut hanya disajikan pada saat acara tertentu saja. Seperti pada saat tradisi sedekah bumi. Pelaksanaan tradisi sedekah bumi ini dilaksanakan satu tahun sekali setelah panen tiba. Di Kota Blora tradisi sedekah bumi masih dilestarikan di setiap desa, banyak anggapan bahwa jajanan tradisional ini rasanya terlalu legit sehingga banyak masyarakat yang jarang menyukai jajanan tradisional ini. Nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diambil dari jajanan tradisional dumbeg yaitu nilai toleransi, nilai gotong royong, dan nilai religius. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan dan melestarikan jajanan tradisional dumbeg, antara lain adalah melalui media sosial, kegiatan praktek pembuatan untuk genasi muda, dan pemasaran di pasar tradisional.

Article Details

How to Cite
Anggara, A. B. ., Wuryani, E. ., & Widiarto, T. . (2023). Dumbeg Sebagai Simbol Kearifan Lokal Masyarakat Desa Genjahan Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 1(11), 1313–1320. https://doi.org/10.55904/nautical.v1i11.608
Section
Articles