Evaluasi dosis radiasi pada pemeriksaan radiologi intervensi Coronary Angiography Rumah Sakit Umum Arifin Achmad

Main Article Content

Tritania Sukma Miyantra

Abstract

Pemeriksaan Coronary Angiography dengan menggunakan panduan Fluoroscopy tidak lepas dari dosis radiasi yang bervariasi.Saat menjalani pemeriksaan dengan menggunakan Fluoroscopy, pasien menerima dosis yang cukup bervariasi. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui nilai DAP, Air kerma, dan Fluorotime pada pemeriksaan radiologi intervensi Coronary Angiography RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada tahun 2022.  Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode restropektif, Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2022 di Rumah Sakit Umum Arifin Achmad Provinsi Riau dengan cara melakukan observasi dan dokumentasi terhadap keseluruhan pemeriksaan Coronary Angiography pada logbook dan data tersimpan pada komputer.  Hasil penelitian menunjukan bahwa keseluruhan nilai Dose Are Product (DAP) dan Air kerma, dan fluorotime pada pemeriksaan Coronary angiografi di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau yang didapatkan masih melebihi dari profil dosis aplikasi Si-INTAN.

Article Details

How to Cite
Miyantra, T. S. . (2024). Evaluasi dosis radiasi pada pemeriksaan radiologi intervensi Coronary Angiography Rumah Sakit Umum Arifin Achmad. Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(11). https://doi.org/10.55904/nautical.v2i11.615
Section
Articles

References

American Heart Association. (2012). Heart disease and stroke statistik.

BAPETEN. Pedoman Teknis Penyusunan Tingkat Panduan Diagnostik atau Diagnostic Reference Level (DRL) Nasional. Seri Rekaman Dokumen Unit Kerja TA 2016. Rev. 02/2019. Hal 12. Jakarta

Braunwald’s Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine (Ninth Edition), Volume 1.

Philadelphia: Elsevier Saunders, 2012; p. 433-9.

Badan K, Tenaga P. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Nomor 8. Tahun 2011.

Fabian, S. (2020). Sinar X: Temuan Kebetulan yang merevolusi dunia Pengobatan. DW.

Ghani, L., Dewi. M., Novriani, H., Penelitian, P. , & Daya, S. (2016). Faktor Risiko Dominan Penyakit Jantung Koroner di Indonesia. 153–164.

Japan Medical Imaging and Radiological Systems Industries Association, National Institutes for Quantum and Radiological Science and Technology. National Diagnostic Reference Levels in Japan (2020). 2020;1–22.

Hiswara, E. (2015). Buku Pintar Proteksi dan Keselamatan Radiasi di Rumah Sakit. Kemenkes RI. (n.d.). Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi.

Kunal Sarkar, M.D. Journal of Intervention Cardiology Vol. 22 No. 3. (2009) New York Catether Selection for Coronary Angiography and Intervention in Anomalous Right Coronary Arteries.

Listiani, R., Vira, V. (2018). Fisika Fluoroscopy. STIKES Widya Husada Semarang.

Lithrotripsi Extracorporeal Shock Wave (ESWL) untuk Tindakan Lokalisir Pemecahan Batu Ginjal.

Jurnal Riset Kesehatan. Vol. 3. No. 2. Poltekkes Kemenkes Semarang.

Merril’s Atlas of Radiographic Positioning and Procedures. Thirteenth Edition. Vol. 03. 2016 Mulyati, S. Daryati, S. Katili, M. I. (2014) Dose Area Product pada Fluoroscopy sebagai Modalitas

Puput W. (2019). Usia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. Universitas Muhamadiyah Ponorogo.

Popma JJ. Coronary arteriography. In: Bonow RO, Man DL, Zipes DP, Libby P, Braunwald E, editors. Yulianti, E., (2015) Angiografi. Universitas Udayana.