Kedudukan precautionary principle (kehati-hatian) hakim melalui scientific evidence (bukti ilmiah) dalam menetapkan asal usul anak di luar kawin: Studi Putusan Pengadilan Agama No.214/PDT.P/2021/PA.

Main Article Content

M. Mahmud Nahya Mustofa
Muhammad Dzikirullah H. Noho

Abstract

Penetapan asal-usul anak di luar kawin merupakan persoalan kompleks dalam hukum keluarga Islam yang menuntut ketelitian tinggi dari hakim, baik secara yuridis maupun etis. Dalam Putusan No. 214/Pdt.P/2021/PA.Ngw, hakim menetapkan status anak tanpa mempertimbangkan bukti ilmiah seperti tes DNA, meskipun terdapat kejanggalan usia dan identitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pertimbangan hakim dalam perkara tersebut, menganalisis urgensi penggunaan scientific evidence, serta merumuskan penerapan precautionary principle sebagai dasar pertimbangan pembuktian nasab. Dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif melalui pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan kasus, ditemukan bahwa belum optimalnya penggunaan bukti ilmiah (scientific evidence) mengakibatkan lemahnya kepastian hukum dan perlindungan hak anak, dikarenakan terbatasnya bukti konvesional yang didapatkan. Dengan adanya bukti ilmiah disamping bukti tradisional akan sangat membantu hakim dalam menghindari potensi kerugian hak anak. Oleh karena itu, diperlukan reformulasi praktik peradilan agar lebih akomodatif terhadap prinsip kehati-hatian (precautionary principle) dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam penyelesaian perkara nasab.

Article Details

Section

Articles

How to Cite

Kedudukan precautionary principle (kehati-hatian) hakim melalui scientific evidence (bukti ilmiah) dalam menetapkan asal usul anak di luar kawin: Studi Putusan Pengadilan Agama No.214/PDT.P/2021/PA. (2025). Cessie : Jurnal Ilmiah Hukum, 4(2). https://doi.org/10.55904/cessie.v4i2.1587

References

Abilu, Abilu, and Ummu Sa’adah. “Status Nasab Anak Tang Dihasilkan Di Luar Pernikahan Yang Sah Dalam Pandangan Madzhab Syafi’i Dan Hanafi.” An-Nawazil: Jurnal Hukum Dan Syariah Kontemporer 7, no. 1 (2025): 19–33. https://doi.org/https://doi.org/10.69784/annawazil.v7i1.122.

Afifah, Afifah, and Lilik Andar Yuni. “Penetapan Konstitusi Dan Hukum Islam Terkait Tes DNA Sebagai Dalil Keabsahan Anak.” MAQASID : Jurnal Studi Hukum Islam 13, no. 2 (2024): 2615–22. https://journal.um-surabaya.ac.id/Maqasid/article/view/24368.

Agusta, Lunggi, and Athina Kartika Sari. “Analisis Hukum Asas Kepentingan Terbaik Bagi Anak Dalam Penetapan Hadhanah Anak Di Bawah 12 Tahun.” Cessie: Jurnal Ilmiah Hukum 4, no. 3 (2025). https://doi.org/https://doi.org/10.55904/cessie.v4i3.1626.

Ali, Achmad, and Wiwie Heryani. Asas-Asas Hukum Pembuktian Perdata. Jakarta: Kencana, 2013.

Amalina Adlina, Nisa. “Pemeriksaan Setempat (Descente) Sebagai Pengetahuan Hakim Dalam Hukum Pembuktian Perkara Perdata.” Agustus 2023 11, no. 2 (2023): 74–90. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pekalongan/baca-artikel/13073/Pembuktian-Dalam-Upaya-.

Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Gema Insani Press, 2021.

Cholifah, Indri Cahya, Yudhia Ismail, and Kristina Sulatri. “Analisa Hukum Terhadap Asas Kepentingan Terbaik Bagi Anak (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010).” Interdisciplinary Explorations in Research Journal 3, no. 2 (July 13, 2025): 622–32. https://doi.org/10.62976/ierj.v3i2.1269.

Darmawan, Dwiky Arief, and Andy Usmina Wijaya. “Teori Opened Legal Policy Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023.” Gorontalo Law Review 7, no. 1 (2024): 111–25.

Fardhinand, Hilman Ali. “Eksistensi Tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) Sebagai Alat Bukti Dalam Pembuktian Hukum Pidana.” Lex Crimen 4, no. 2 (2015): 199–207. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexcrimen/article/view/8042.

Fauzan, Muhammad. Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Dan Mahkamah Syar’iyah Di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005.

Hakimah, Millatul, and Dairani Dairani. “Implementasi Dan Modifikasi Terhadap Pengakuan Asal-Usul Anak (Nasab) Di Luar Nikah Yang Sah Analisis Putusan Mk No.46/PUUVIII/2010.” Perspektif Administrasi Publik Dan Hukum 2, no. 1 (2025): 269–80. https://doi.org/https://doi.org/10.62383/perspektif.v2i1.215.

Indonesia, Pemerintah Pusat. Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (2019).

Isnantiana, Nur Iftitah. “Legal Reasoning Hakim Dalam Pengambilan Putusan Perkara Di Pengadilan.” Islamadina 18, no. 2 (2017): 41. https://doi.org/10.30595/islamadina.v18i2.1920.

Khakim, M. Lutfi, and Mukhlis Ardiyanto. “Menjaga Kehormatan Sebagai Perlindungan Nasab Perspektif Maqashid Syari’ah.” Nizham Journal of Islamic Studies 8, no. 01 (May 21, 2020): 74. https://doi.org/10.32332/nizham.v8i01.2105.

Latifah, Emmy. “Precautionary Principle Sebagai Landasan Dalam Merumuskan Kebijakan Publik.” Yustisia Jurnal Hukum 5, no. 2 (August 1, 2016). https://doi.org/10.20961/yustisia.v5i2.8742.

Legal Information Institute. Rule 702. Testimony by Expert Witnesses (1975). https://www.law.cornell.edu/rules/fre/rule_702.

legislation.gov.uk. Family Law Reform Act 1969 (1969). https://www.legislation.gov.uk/ukpga/1969/46.

Manzil, Li’izza Diana. “Urgensi Ilmu Kedokteran Islam Dengan Hukum Islam: Studi Identifikasi Deoxrybo Nucleid Acid (DNA) Terhadap Sepersusuan.” Hukum Islam 18, no. 1 (October 26, 2018): 78. https://doi.org/10.24014/hi.v18i1.5327.

Nurpancha, Hartian. “Status Hukum Anak Luar Kawin Berdasarkan Hukum Islam, Serta Status Pembuktiannya Melalui Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.” Universitas Islam Nusantara, 2017. https://dspace.uii.ac.id/123456789/27748.

Purnama, Deni, and Dhiauddin Tanjung. “Islam Dan Perlindungan Hak Anak: Tinjauan Fikih Terhadap Nasab Anak Di Luar Nikah.” Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial 12, no. 01 (June 26, 2024): 41–52. https://doi.org/10.30868/am.v12i01.6545.

Rifnawati, Fella, and Alifia Epriyani. “Pengaruh Maqashid Syariah Terhadap Kebahagiaan Muslimah Di Indonesia Studi Kasus Ifls 5 Tahun 2014.” Journal of Islamic Economics and Finance 3, no. 3 (2025): 111–25. https://doi.org/10.59841/jureksi.v3i3.2962.

Risaldi, Wahyu, Mujibussalim Mujibussalim, and M. Gaussyah. “Penerapan Asas In Dubio Pro Natura Dan In Dubio Pro Reo Oleh Hakim Perkara Lingkungan Hidup.” Kanun Jurnal Ilmu Hukum 20, no. 3 (December 13, 2018): 547–60. https://doi.org/10.24815/kanun.v20i3.11151.

Rosida, Hani, Fathullah Rusly, and Ah.soni Irawan. “Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Positif Terhadap Penyalahgunaan Harta Waris Anak Angkat.” Jurnal Ilmiah Syariah 5, no. 1 (2025): 21–38.

Sanmas, Dwi Anggriani Salsabila A A, Novyta Uktolseja, and Muchtar Anshary Hamid Labetubun. “The Effect of the Constitutional Court Decision Number: 46/PUU-VIII/2010 on the Inheritance Rights of Out-of-Wedlock Children in Islamic Inheritance Law.” LUTUR Law Journal 6, no. 1 (2025): 44–55. https://doi.org/https://doi.org/10.30598/lutur.v6i1.22890.

Sujana, I Nyoman. Kedudukan Hukum Anak Luar Kawin Dalam Perspektif Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010. Aswaja Pressindo, 2015.

Sulistiani, Siska Lis. “Kedudukan Hukum Anak Luar Kawin Menurut Hukum Positif Dan Hukum Islam.” ADHKI: Journal of Islamic Family Law 2, no. 2 (2021): 171–84. https://doi.org/10.37876/adhki.v2i2.38.

United Nations Human Rights Office of the High Commissioner. “Committee on Rights of Child Examines Reports of Indonesia under the Convention,” 2014. https://www.ohchr.org/en/press-releases/2014/06/committee-rights-child-examines-reports-indonesia-under-convention.

Utami, Indah Nur. “Implementasi Pembuktian Asal-Usul Anak Luar Kawin Berdasarkan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010.” Novum: Jurnal Hukum 1, no. 4 (2014). https://doi.org/https://doi.org/10.2674/novum.v1i4.11657.

Wulandari, Nicola Dwi. “Kriteria Penetapan Asal-Usul Anak Luar Kawin (Analisis Terhadap Penetapan Pengadilan Agama Denpasar Nomor: 90/Pdt. P/2024/PA. Dps Dan Penetapan Pengadilan Agama Siak Sri Indrapura Nomor: 76/Pdt. P/2020/PA Sak).” Journal of Law and Islamic Law 3, no. 1 (2025): 101–25.