Kejawen sebagai fondasi hukum adat Jawa yang melekat pada tradisi, religi magis, dan keberlanjutannya dalam masyarakat modern
Main Article Content
Abstract
Kejawen merupakan sistem spiritual dan budaya yang menjadi dasar nilai dan norma dalam masyarakat Jawa, termasuk dalam pembentukan hukum adat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai utama Kejawen sebagai fondasi hukum adat Jawa, peran Kejawen dalam pembentukan dan penerapan hukum adat, proses akulturasi nilai-nilainya dengan sistem hukum formal di Indonesia, serta relevansi dan tantangan pelestariannya di era modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode etnografi. Data diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara dengan melibatkan beberapa infroman, seperti tokoh adat dan praktisi budaya, serta telaah dokumen terkait. Data kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Kejawen seperti rukun, tepa selira, adil paramarta, dan manunggaling kawula Gusti menjadi dasar moral dalam penyelesaian sengketa adat dan struktur sosial masyarakat Jawa. Kejawen menjiwai praktik hukum adat yang menekankan harmoni dan keseimbangan kosmis, sekaligus berperan dalam pembentukan mekanisme keadilan berbasis mufakat (living law). Di era modern, nilai-nilai Kejawen tetap bertahan meskipun menghadapi tantangan berupa marginalisasi budaya dan persepsi negatif terhadap spiritualitas lokal. Oleh karena itu, pelestarian Kejawen perlu dilakukan melalui pendidikan, dokumentasi digital, dan revitalisasi nilai-nilainya agar tetap relevan sebagai bagian dari identitas hukum dan budaya Indonesia.
Article Details
Section

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
How to Cite
References
Alfariel, Enru Achmad, Farah Arthanevia Abidin, Mahendra Kartika Wardana, and Muhammad Aqil Alfatoni. “Pemahaman Dasar Dalam Hukum Adat.” TarunaLaw: Journal of Law and Syariah 3, no. 02 (July 31, 2025): 142–59. https://doi.org/10.54298/tarunalaw.v3i02.464.
Dony, Ahmad Rama, and Muhammad Daffa. “Tinjauan Kritis Filsafat Kebudayaan Van Peursen Dalam Nuansa Magis Upacara Adat Labuhan Yogyakarta.” Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial 8, no. 1 (2024): 184–98. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/satwika.v8i1.30859.
Falah, Nabilah. “The Integration of Sharia Law and Traditional Beliefs: Case Study of Bonokeling Indigenous Community.” Jurnal Riset Ilmu Hukum 5, no. 1 (2025): 97–115. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.51825/sjp.v5i1.35310.
Ghozali, Achmad. “Sinkretisme Agama Dan Budaya Bagi Masyarakat Jawa.” Javano Islamicus 1, no. 1 (October 31, 2023): 67–79. https://doi.org/10.15642/Javano.2023.1.1.67-79.
Hakim, Arif Ramdan, Radea Yulli Hambali, and Ahmad Gibson Al Bustomi. “Javanese Islamic Mysticism in the Perspective of Serat Wirid Idayat Jati.” Al-Afkar: Journal For Islamic Studies 7, no. 2 (2024): 225–35. https://doi.org/https://doi.org/10.31943/afkarjournal.v7i2.942.
Haq, Fatah Imanuddin, and Ahdiana Yuni Lestari. “Pelaksanaan Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Adat Di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar: Sebuah Studi Kasus.” Jurnal Analisis Hukum 8, no. 2 (October 7, 2025): 167–76. https://doi.org/10.38043/jah.v8i2.6830.
Mukaromah, Choirunisa, Melan Deciani Dwi, Putti Nur Amaliah, Sri Lestari, and Muhamad Parhan. “Menyelisik Islam Kejawen: Akulturasi Ajaran Agama Dengan Ritual Budaya.” Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama, Dan Budaya 6, no. 2 (2023): 130–40.
Nugraha, Arya, M. Izza Anil Mu’ir, and Muhammad Mufti Najmul Umam. “Islam Dan Budaya Lokal Kejawen: Moderasi Dalam Kehidupan Masyarakat.” JSPH : Jurnal Sosial Politik Humaniora 2, no. 1 (2025): 7–16. https://doi.org/https://doi.org/10.59966/jsph.v1i4.1520.
Rahmasari, Alya Putri. “Dialektika Hukum Islam Dan Hukum Adat Perspektif Istislah: (Studi Kasus Larangan Menikah Pada Hari Nahas Di Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta).” Universitas Islam Indonesia, 2025. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/dspace.uii.ac.id/123456789/56828.
Silitonga, Boy Anto Ando. Internalisasi Nilai-Nilai Tradisi Jawa Slametan Dalam Pendidikan Agama Kristen. Bandung: Widina Media Utama, 2025.
Sumaya, Pupu Sriwulan. “Keadilan Restoratif Dalam Sistem Hukum Adat Di Indonesia.” Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora Dan Politik 5, no. 2 (December 25, 2024): 1136–43. https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i2.3308.
Suwandi, Suwandi, and Teguh Setyobudi. “Sintesa Hukum Islam Dan Kebudayaan Jawa Suatu Pendekatan Profetik /The Synthesis of Islamic Law and Javanese Culture A Prophetic Approach.” De Jure: Jurnal Hukum Dan Syar’iah 12, no. 2 (December 31, 2020): 255–78. https://doi.org/10.18860/j-fsh.v12i2.10090.
Tambunan, Sihol Farida. Tinjauan Etnofilosofi Pada Organisasi Penghayat Kepercayaan “PPK SUBUD” Yang Bernuansa Kejawen (Studi Kasus: Wilayah Yogjakarta). Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2020.
Ulfatun Nisa, Candra, Hari Sutra Disemadi, and Ani Purwanti. “Adat Kejawen Ngalor-Ngetan Sebagai Alasan Adhalnya Wali Ditinjau Dari Perspektif ‘Urf Dalam Hukum Islam.” Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal) 9, no. 1 (May 31, 2020): 153. https://doi.org/10.24843/JMHU.2020.v09.i01.p11.
Varagur, Krithika. “Indonesians Fight to Keep Mystical Religion of Java Alive.” VOA. April 5, 2018. https://www.voanews.com/a/indonesians-fight-to-keep-mystical-religion-of-java-alive/4333638.html.
Warjiyati, Sri, and Zeti Nofita Sari. “Implementasi Prinsip-Prinsip Hukum Dalam Membangun Harmonisasi Beragama Melalui Kearifan Lokal.” In Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 417–27, 2023. https://doi.org/10.36835/ancoms.v7i1.512.
Wasisto, Muhammad Adiz. “Reflecting on Kejawen: Javanese Esoteric Teachings in Indonesian National Development.” Udayana Journal of Law and Culture 5, no. 2 (July 31, 2021): 96. https://doi.org/10.24843/UJLC.2021.v05.i02.p01.
Wasitaatmadja, Fokky Fuad. Etnografi Hukum Budaya Hukum Masyarakat Cina Jelata. Prenada Media, 2020.
Wiratama, Nara Setya, M. Fahru Rizal Sauqi, and Sheva Rahmadhani. “Revitalizing the Historical Values of Kediri Local History through Digital Collaborative Learning between History Education Lecturers and Students.” In Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan Dan Pembelajaran), 9–18, 2025. https://doi.org/https://doi.org/10.29407/cd26yg24.